Medan-Bhayangkara News | Yayasan Elang Memega Indonesia telah melakukan terobosan dalam pengelolaan Limbah Sludge CPO melalui Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse and Reacycle (TPS 3R) SMJ di Desa Selemak Kecamatan Hamparan perak Kabupaten Deli Serdang.
Sludge CPO tersebut di dapat dari PT. Smart Tbk Indonesia dan Pabrik-pabrik kelapa sawit mini lainnya yang sudah bekerjasama dengan Yayasan Elang Memega Indonesia. Menurut Ketua Yayasan Elang Memega Indonesia Bahtiar mengatakan bahwa bentuk kerjasama yang disepakati adalah penerimaan dan pengolahan sampah non limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). "Sampah tersebut akan dikelola di TPS 3R SMJ Desa Selemak dan diproses menjadi pupuk kompos premium." kata beliau.
Ia menambahkan "Kesempatan ini tidak saya sia-siakan, sebab limbah Sludge kelapa sawit tergolong bahan organik yang memiliki kandungan dapat meningkatkan pH tanah, C-organik tanah dan P tersedia tanah. Limbah Sludge CPO tersebut akan saya fermentasikan dengan kulit bawang, batang pisang dan dicampur dengan POC Biotrasth srb, lalu diendapkan selama 40 hari." ungkap Bahtiar.
"Bahan yang sudah saya permentasikan, nantinya akan menjadi pupuk kompos premium, yang mana pupuk tersebut apabila diaplikasikan kelahan pertanian dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan pH tanah, kadar bahan organik, N total, P tersedia, K dan Mg tukar tanah. Dan ini akan menjadi trobosan baru buat Yayasan Elang Memega Indonesia di tahun 2023 nanti bersama Pupuk Kompos Premium."tegas beliau.
Selain limbah Sludge CPO yang di kelola oleh Yayasan Elang Memega Indonesia melalui TPS 3R SMJ, sampah non organik pun juga di kelola dan di jadikan nilai tukar rupiah.
Dengan adanya kegiatan yang dilakukan TPS 3R SMJ, banyak mahasiswa dari berbagai kampus yang datang ke TPS 3R SMJ untuk belajar bagaimana cara membuat Pupuk Kompos premium dan POC Biotrasth srb.
Pembina Yayasan Elang Memega Indonesia Abdi Sukma sangat mengapresiasi kegiatan tersebut yang telah dilakukan oleh Bahtiar, "Saya berharap kedepannya Yayasan Elang Memega Indonesia dapat menciptakan hal-hal baru untuk meningkatkan hasil pertanian." ucap Abdi Sukma (Red)
0 Komentar